Rabu, 07 November 2012

Kangen sama oma


Gara2 baca tulisan tety bikin ira teringat sama oma.
Oma yang tinggal di lampung yang selalu memakai kebaya, yang selalu semangat, yang selalu tersenyum, yang kalau sudah nonton bola, duduk paling depan dekat tv walau malam telah menjelang.
Oma yang tidak pernah ira dengar mengeluh walau sakit menyerang. Oma yang hebat dan kuat, yang bisa berangkat haji sendirian. Ira ingat kalau oma slalu punya 2 celengan dr kaleng susu, tapi ira gk ngerti itu untuk apa karena masih kecil.
Oma yang kalau ke palembang, slalu jarang di rumah karena tidur di rumah saudara2 oma *nyai2* yang laen. Ira ingat ketika oma pulang haji, oma dikelilingi sama cucu2nya untuk bercerita pengalaman disana akan tetapi belum kelar oma cerita, eh cucu2nya pada terlelap, tidur semua *dasar cucu gk sopan semua hehehe*.

Dan yang paling ira ingat adalah ketika terakhir kali ira ketemu sama oma. Ketika habis ujian EBTANAS setelah UMPTN, ira maen ke lampung karena oma sakit sekaligus menjemput mama yang sedang merawat oma yang sakit. Ketika pamit untuk pulang lagi ke palembang karena harus lihat pengumuman UMPTN, ira mau pamit balek, ira bilang "Oma, ira balek dl yee ke Palembang, doain oma yee ira lulus ujian masuk kuliah, oma cepet sembuh yee biar biso maen ke palembang dan datang pas kman n cek wisuda". Oma jawab, "iyoo.. Oma bakal sembuh dan datang pas kman wisuda". Tepat tanggal 17 Sept 2001, hari pertama ira masuk kuliah di Poltek, 2 hari setelah wisuda kman, oma dipanggil Sang Khalik.
Oma meninggal dunia, setelah 6 bln sakit. Dulu oma jarang sakit, kecuali sakit kaki. Oma.. Ira kangen oma. Ira pengen oma lihat kalau cucu2 oma sekarang udah pada mandiri, udah pada kerja, udah pada gede2 dan malah oma sekarang dah punya cicit. 

Oma, kami semua kangen oma, semoga oma tenang disana, dilapangkan kuburnya, dijauhkan dari siksa kubur, diterangi kuburnya dan segala kesalahan oma diampuni اللّه SWT. Amiinn..

Senin, 27 Agustus 2012

Ramadhan 1433 H

ini Ramadhan pertama kubersama Suami dan calon anakku
ini Ramadhan pertama kulalui dengan penuh perjuangan
ini Ramadhan pertama dengan statusku sebagai seorang istri
ini Ramadhan pertama dengan status sebagai calon ibu

Subhanallah walhamdulillah...
segala rasa yang tak bisa kuungkapkan
hanya rasa syukur yang tak terkira
walau ada sedikit rasa sedih yang kurasa karena tidak bisa ikutan puasa

minggu pertama kulalui juga puasa
minggu kedua dan ketiga kugak berani lagi puasa demi kesehatan calon anakku
ketika minggu ke empat ak ingin puasa, ternyata Allah berkehendak lain
ternyata Allah lebih sayang sama calon anakku..
Innalillahi wainnailaihi rojiun.. tanggal 13 Agustus 2012 terpaksa kukeluarkan calon anakku.

yaa Allah, berilah ak keikhlasan tuk semua keputusanMu
yaa Allah, kuatkanlah hamba tuk bisa menjalani dan menerima ini semua

anakku..
walau hanya 2 bln didalam kandunganku, tapi engkau telah memberi warna lain di dalam hatiku
walau sebentar kita bersama, tapi engkau telah memberikan banyak pelajaran buatku

anakku..
maafin mama yaa..
maafin mama karena tidak bisa menjagamu dengan baik
maafin mama yaa sayang...
jadilah salah satu bidadari di surga yaa nak...
tunggu mama yaa sayang, semoga kita bisa ketemu lagi yaa sayang...

by Zahra
27.08.2012

Kamis, 23 Februari 2012

akhirnya..

segenggam cahaya yang kupelihara akhirnya bisa kulepaskan
secercah harapan yang kunantikan akhirnya datang
syukur Alhamdulillah atas semua nikmat yang Allah berikan
tidak sia-sia aku menanti
tidak sia-sia aku berharap
karena Allah pasti akan memberikan yang terbaik buat hambahNya

subhanallah walhamdulillah...
tidak ada kata yang bisa kuungkapan lebih hebat dari ini
hanya karena Allah semua nya bisa terjadi
hanya karena izin Allah semua nya seakan mimpi bisa menjadi kenyataan

yaa Allah..
semoga aku bisa selalu taat kepadaMu
dan aku tidak lalai atas perintahMu
dekatkanlah selalu aku kepadaMu yaa Allah...

Bismillahirrahmanirrohim...
aku siap kok menerima segala konsekuensi atas keputusanku ini.
bimbing aku selalu yaa Allah..

Love Allah forever...


by Zahra
23.02.2012

Selasa, 21 Februari 2012

melepas segenggam cahaya

Kulepaskan segenggam cahaya itu
Segenggam cahaya yg menyinari hati ini
Karena kutelah menerima hujan cahaya
Yang bersinar memenuhi hati